Awan Cumulonimbus: Pengertian dan Jenis-jenisnya

awan cumulonimbus

Update Terakhir: 14 Juni 2021 oleh Hiro

Kesempatan yang baik ini Mr. Hiro akan membahas tentang berbagai jenis awan Cumulonimbus. Nah, pada artikel sebelumnya yang berjudul “Jenis-Jenis Awan dan Proses Terbentuknya“. Artikel ini juga akan membahas lebih lengkap mengenai jenis-jenis awan Cumulonimbus.

Mungkin, kamu pernah menjumpai Cumulonimbus di langit? Jika pernah, kira-kira apa yang kamu pikirkan saat itu. Apakah kamu melihat awan dalam bentuk menyerupai kuda, jerapah, atau bahkan gajah duduk? Semua itu tidak salah kok kalau kamu memikirkan hal itu.

Sebenarnya Cumulonimbus itu apa sih? Udah tau belum? Yaudah kalau belum yuk mari kita baca bersama-sama.

Pengertian

Kata Cumulonimbus (Cb) sebenarnya berasal dari bahasa latin yaitu “cumulus” artinya “terakumulasi” dan “nimbus” artinya hujan. Awan ini menjulang tinggi secara vertikal dan terlihat sangat padat. Awan ini memiliki ketinggian berkisar 2 Km – 16 Km.

Cumulonimbus bertanggung jawab atas cuaca badai, dimana awan tersebut menyebabkan kondisi hujan dan juga berangin, menciptakan hujan es, guntur, dan kilat. Jika dilihat dari kejauhan, yang paling menonjol adalah ketinggian awan yang mengesankan. 

Awan ini dapat terbentuk jika 3 kondisi sudah terpenuhi. Pertama, harus ada lapisan dalam dari udara yang tidak stabil. Kedua, udara harus hangat dan lembab. Ketiga, mekanisme pemicu harus menyebabkan udara lembab hangat meningkat.

Penjelasan lainnya bahwa Cumulonimbus terbentuk dari cumulus (terutama Cumulus Congestus) dapat berubah bentuk menjadi supercell (badai petir).

Cumulonimbus masih dibagi lagi menjadi 10 kategori/jenis/fitur, yaitu: Arcus, Calvus, Capillatus, IncusMammatus, Pannus, Pileus, Tuba, Velum, dan Virga.

Jenis Jenis Cumulonimbus

  • Arcus
contoh awan cumulonimbus arcus
Cumulonimbus Arcus (Cb arc)WhatsThisCloud.com

Awan Arcus ini merupakan sebuah formasi awan horizontal yang relatif rendah, umumnya muncul awan pelengkap dari Cumulonimbus. Jika kamu pernah melihat awan terlihat seperti gulungan ombak atau Tsunami. Itulah yang namanya awan Arcus.

  • Calvus
contoh awan cumulonimbus calvus
Cumulonimbus Calvus (Cb cal) – WhatsThisCloud.com

Cumulonimbus Calvus merupakan awan yang cukup tinggi dan mampu melakukan presitipasi, tapi belum mencapai tropopause. Yaitu ketinggian stabilitas stratosfer dimana Cumulonimbus terbentuk menjadi Cumulonimbus Capillatus (fibrous-top) atau Cumulonimbus Incus (anvil-top). 

  • Capillatus
contoh awan cumulonimbus capillatus yang terlihat seperti struktur rambut
Cumulonimbus Capillatus (Cb cap) – WhatsThisCloud.com

Cumulonimbus Capillatus dalam bahasa latin artinya “rambut”, merupakan awan yang relatif padat seperti awan Cirrus. Bagian atas awan terlihat seperti struktur rambut. Awan ini adalah tahap peralihan antara Calvus dan Incus.

  • Incus
contoh awan cumulonimbus incus yang terlihat seperti landasan besi
Cumulonimbus Incus (Cb inc) – Wikipedia.org

Cumulonimbus Incus (bahasa latin “Incus” artinya anvil), atau terkenal juga dengan sebutan awan landasan. Merupakan awan Cumulonimbus yang telah mencapai stabilitas stratosfer dan telah membentuk karakteristik datar, bentuk landasan atas.  Hal Ini menandakan badai petir dalam tahap lanjut.

  • Mammatus
contoh awan mammatus di pegunungan himalaya nepal
Cumulonimbus Mammatus (Cb mam) – Wikipedia.org

Mammatus  disebut juga “mamma” atau “mammatocumulus” yang berarti “susu awan”. Merupakan pola seluler dari kantong yang tergantung di bawah dasar dari awan, umumnya Cumulonimbus raincloud. Meskipun Mammatus mungkin melekat pada kategori lain dari awan induk. Nama Mammatus berasal dari bahasa Latin mamma (berarti “ambing” atau “payudara”).

Masih ada 5 awan lagi

  • Pannus
contoh awan cumulonimbus pannus sebelum terjadi hujan badai dan petir
Cumulonimbus Pannus (Cb pan) – WhatsThisCloud.com

Pannus atau awan Scud adalah jenis awan fraktus pada ketinggian rendah di atas tanah, terlepas, dan bentuknya tidak beraturan, ditemukan di bawah awan Nimbostratus atau Cumulonimbus. Awan ini sering terlihat kasar atau tipis. 

Ketika terjebak dalam arus keluar di bawah badai petir, maka awan Scud akan sering bergerak lebih cepat daripada awan badai itu sendiri. Saat berada di daerah aliran masuk (updraft), awan Scud cenderung naik dan mungkin menunjukkan gerakan lateral mulai dari sangat sedikit hingga substansial.

  • Pileus
contoh awan pileus
Cumulonimbus Pileus (Cb pil) – Deviantart.com

Pileus berasal dari bahasa latin artinya topi, awan topi sebutan untuk Pileus. Merupakan awan yang muncul secara horisontal, tipis, dan juga lenticular. Umumnya muncul di atas Cumulus atau Cumulonimbus. Awan Pileus sering berumur pendek, dengan awan utama di bawahnya naik melalui konveksi untuk menyerapnya. 

Pileus terbentuk oleh arus ke atas yang kuat di ketinggian lebih rendah, bekerja pada udara lembab di atas, menyebabkan udara mendingin ke titik embunnya. Dengan demikian, awan Pileus biasanya merupakan indikator dari cuaca buruk.

  • Tuba
awan tuba
Culumonimbus Tuba (Cb tub) – WhatsThisCloud.com

Cumulonimbus Tuba atau juga disebut awan corong  adalah awan berbentuk kerucut yang memanjang dari dasar awan menuju tanah tanpa benar-benar mencapai permukaan. Jika mencapai permukaan tanah maka awan tersebut dikenal sebagai tornado.

  • Velum
awan velum
Culumonimbus Velum (Cb vel) – Flickr.com

Awan “Velum” berasal dari bahasa latin yang artinya kerudung. Merupakan awan Cumulonimbus dengan selubung awan yang tergantung pada sistem “cloud” lebih besar melilit pada area tengah.  Mewakili area udara stabil lembab yang tercipta sebagai hasilnya pertumbuhan induk Cumulonimbus

  • Virga
Cumulonimbus Virga (Cb vir) Carsten Bruns – Wolken-Online.de

Virga berasal dari bahasa latin untuk ‘batang’ atau ‘cabang’ muncul sebagai gumpalan cahaya yang melekat pada dasar awan dan seringkali paling mencolok. Ketika diterangi oleh matahari terbenam merah dengan angin sepoi-sepoi yang memanjangkan ekor menjadi kurva miring .

Kesimpulan Tentang Awan Cumulonimbus

Cumulonimbus merupakan jenis awan yang banyak mengandung air dan petir. Awan ini menyebabkan hujan deras dan juga dapat memicu angin puting beliung hingga tornado. Nah, itulah beberapa jenis awan Cumulonimbus yang sudah Mr. Hiro rangkum.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Baca juga: